JAKARTA
(Suara Karya): Provinsi Jawa Timur menduduki urutan ke dua, setelah DKI
Jakarta dari sisi daya saing dan stabilitas makro ekonomi. Hal ini
membuat wilayah Jatim menjadi sangat menarik untuk dijadikan tempat dan
peluang investasi.
Hal tersebut dikemukakan oleh Dubes RI untuk Singapura Andri Hadi dalam
Update from The Region: East Java Province, Business and Investment
Opportunities, akhir pekan lalu.
Didorong oleh pertumbuhan sektor pertanian, manufaktur, jasa dan
perdagangan, Provinsi Jawa Timur menyumbang sekitar 16 persen pendapatan
nasional Indonesia.
"Pertumbuhan ekonomi Provinsi Jawa Timur juga didukung oleh
pembangunan dan perluasan infrastruktur, seperti Bandara Internasional
Juanda, Pelabuhan Tanjung Perak dan suplai energi," lanjut Dubes Andri
Hadi.
Dalam rangka ini, Dubes RI menawarkan peluang investasi kepada para
pengusaha Singapura. Bidang investasi yang ditawarkan adalah sarana,
prasarana dan manufaktur, diantaranya pembangunan jalan tol,
pengembangan bandara internasional Juanda, pembangunan pelabuhan Sendang
Biru di Malang, pembangunan fasilitas pengelolaan limbah industri, dan
pembangunan wilayah industri baru yang meliputi Malang, Mojokerto,
Jombang, Situbondo dan Banyuwangi.
Adapun dalam bidang manufaktur, peluang investasi yang ditawarkan
adalah pengolahan makanan, mesin, suku cadang, tekstil, peralatan dapur
dan lain sebagainya.
Ditambahkan Dubes Andri Hadi bahwa Pemprov Jawa Timur juga mendukung
perbaikan iklim investasi untuk menarik lebih banyak investasi masuk ke
provinsi tersebut. Acara ini diselenggarakan oleh KBRI Singapura
bekerjasama dengan Kadin Indonesia Komite Singapura dan Badan Koordinasi
Penanaman Modal (BKPM) kantor Singapura, dan dihadiri sekitar 150
kalangan pebisnis dan pengusaha dari Singapura.
Hadir dalam acara tersebut, Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan
Pemprov Jawa Timur, Hadi Prasetyo menjelaskan mengenai peluang investasi
di Jawa Timur yang dapat dimanfaatkan oleh Singapura, antara lain
pembangunan jalan tol dan pengembangan kawasan industri.
"Potensi dan keunggulan ekonomi di Jawa Timur ditunjang oleh
ketersediaan bahan baku, tenaga kerja dan infrastruktur yang memadai.
Selain itu bandara Juanda di Surabaya juga merupakan pusat bagi
penerbangan yang menjangkau wilayah timur Indonesia," ujarnya.
Kegiatan Update from the Region merupakan kegiatan rutin KBRI
Singapura yang dilakukan 2-3 kali dalam setahun untuk memberikan
kesempatan bagi provinsi-provinsi di Indonesia memberikan gambaran
mengenai perkembangan provinsi dan peluang yang ditawarkan.
Singapura merupakan investor asing terbesar di Indonesia, dengan total
nilai investasi sebesar 4,9 miliar dolar AS pada tahun 2012. Dari jumlah
tersebut, sebanyak 131 juta dolar AS dalam bentuk 57 proyek mengalir ke
Jawa Timur.
Sementara itu, dari sisi perdagangan, Singapura adalah mitra dagang
ketiga terbesar bagi Indonesia setelah Jepang dan Cina. Pada tahun 2012,
total nilai perdagangan Singapura-Indonesia mencapai sebesar 43,2
miliar dolar AS. (Kentos)
Sumber : www.suarakarya-online.co
Tidak ada komentar: